Mandiriyes


peluang bisnis online jangka pendek dan jangka panjang

Rabu, 27 Maret 2013

Jenis Partai di Indonesia Berdasarkan Keanggotaannya


            Dalam literatur ilmu politik, secara umum sifat partai politik dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu Partai Kader dan Partai Massa. Namun dalam praktiknya antara kedua kategori ini sering tidak terbagi secara ekstrem, akan tetapi merupakan perpaduan (kombinasi) ciri-ciri dari keduanya, atau disebut sebagai partai berstandar ganda (campuran).
  1. Partai Kader
Partai Kader merupakan partai yang lazimnya lebih mengutamakan tampilan kualitas anggota dan pengurusannya. Dalam proses rekruting anggota apa lagi dalam pengangkatan pengurus amat memeperhatikan kualitas penokohan masing-masing individu, selain itu kemampuan dari masing-masing individu juga sangat diperhitungkan mengingat dengan pengikut yang sedikit, kader inilah yang nantinya akan membawa partai tersebut mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Disiplin partai lebih ditegakkan dan lebih mengacu pada aturan – aturan baku yang berlaku spesifik partai. Melihat sosok demikian ini partai Kader sering dianggap sangat elitis , mewah, kurang merakyat, dan eksklusif. Contoh partai politik di Indonesia yang menganut sistem ini yaitu Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dikenal sebagai pertai Kader militan, serta pengurus dan anggotanya terkenal sebagai perkumpulan orang-orang pandai. Pada jaman reformasi saat ini, partai yang dikenal sebagai partai Kader adalah Partai Amanat Nasional (PAN) karena dilihat dari sosok orang-orang penting partai sejak tampilan pada delarator partai, pengurus partai , dan para anggota pendukungnya adalah orang-orang akademisi, para guru besar (Profesor,Doktor, lulusan Magister, dan rata-rata sarjana Strata 1.
            Kelemahan dari sistem ini, ada kerugian bagi sistem partai Kader ini yaitu akan kurang mendapat dukungan dari suara rakyat kelas bawah. Tapi ada keuntungannya pula, yaitu kerja partai lebih efisien, dinamis, dan biasanya dalam pengangkatan jabatan politik sering diperhitungkan oleh partai yang berkuasa pemenang pemilu untuk merekrut tokoh-tokoh yang profesional dalam bidangnya dari anggota-anggota partai kader.  

        2.  Partai Massa
            Sedangkan partai Massa merupakan partai yang lebih berorientasi kepada dukungan massa dalam jumlah besar. Umumnya mengabaikan mengenai kualitas anggotanya, siapa saja boleh masuk tidak pandang bulu. Oleh karena itu ,sifat dari partai ini lebih menekankan pada perhitungan kuantitatif, jumlah pendukung dan besaran pengikut potensial yang nantinya akan memilihnya pada saat pemilu, tak peduli apakah anggota yang direkrut mempunyai kompetensi dan kemampuan yang sebanding dengan yang diharapkan dalam artian pencapaian tujuan, ataukah tidak, semua itu tidak menjadi masalah mengingat tujuan akhir perekrutan anggota adalah didapatkannya massa pendukung dalam jumlah yang sangat besar. Partai massa lebih tertuju pada upaya perolehan suara yang besar dan pemenang pemilu umum. Sifat partai massa lebih egaliter, merakyat, dan bersahaja, akan tetapi hal tersebut tidak bisa digunakan sebagai acuan bahwa parta yang menggunakan sistem massa lebih baik daripada partai dengan sistem kader dalam urusan kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat. Untuk itu persyaratan anggotanya amat longgar, tidak terlalu disiplin, dn dipermudah dalam segala hal sehingga sering pula menimbulkan masalah yaitu mudah terjadi konflik internal, sistem klik, sesama anggota bahkan jarang yang saling mengenal secara akrab karena amat luasnya pendukung yang terdiri dari bermacam-macam strata sosial yang tidak berimbang, bahkan bisa berbeda aspirasi dan kepentingan, serta ikatan emosi kepada sang pemimpin sangat tinggi. Oleh karena itu, kepemimpinan partai ini lebih didasarkan atas karisma yang berbau mitos-mitos. Pada jaman orde lama contoh partai seperti ini tercermin dalam Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada era reformasi saat ini contoh jenis partai ini nampak pada Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang kemudian lahir sempalannya terpisah menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri atas dasar kharisma yang dimiliki ayah handanya yaitu Bung Karno.

Analisis Terhadap Jenis Partai yang Lazimnya Digunakan di Indonesia
            Dari keterangan di atas, menurut kelompok kami negara Indonesia menganut jenis partai yang bersifat “Partai Berstandar Ganda” yaitu jenis partai yang memadukan kedua ciri-ciri antara partai kader dan partai massa. Di satu pihak, kebijakan partai memprogramkan lahirnya kader-kader partai yang berkualitas, artinya pendekatan yang selektif, bahkan sering mengincar tokoh-tokoh berbobot yang masih netral di luar partai yang dipandang cukup bermutu, mereka mendekati untuk diajak (dibujuk) masuk partai sebagai salah satu icon ataupun kader dengan kualitas setara sesuai dengan yang dibutuhkan partai untuk mencapai tujuannya. Di pihak lain, kebijakan partai juga longgar untuk merekrut orang-orang yang kurang berkualitas, dalam arti latar belakang pendidikan rendah, kurang wawasan, tidak nyambung untuk diajak rapat yang berat-berat, dan sebagainya dengan asumsi bahwa satu anggota sangat berpengaruh terhadap perhitungan suara yang akan dikalkulasi nantinya. Akan tetapi mereka sangat potensial dalam mendatangkan massa untuk mendukung partai, karena orang tersebut pandai bergaul dan populer di masyarakat kelas bawah. Sehingga jenis orang semacam ini walaupun dipandang kurang bermutu dalam pemikiran, akan tetapi menguntungkan dari segi dukungan penghimpunan suara.


Referensi: Suroto,2003.Partai-partai Politik di Indonesia.Jakarta.PT. Citra Mandala Pratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersumber dari : http://www.abyfarhan.com/2013/01/cara-membuat-like-box-facebook-melayang_4.html#ixzz2PMSpJU00 Follow us: @aby_farhan on Twitter