Zaman sudah berubah, banyaknya pengaruh arus globalisasi yang kuat menuntut kita untuk mendapatkan format yang lebih ideal dan mudah dicerna tentang faham berbangsa dan bernegara untuk sekedar merefres/ menyegarkan ingatan kita. Syukur-syukur setelah mendapatkan format informasi ideal yang kita harapkan pada akhirnya kita punya kemauan untuk mentransfer pengetahuan kita untuk kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara kita sebagai warga negara suatu bangsa.
Perkembangan terakhir kondisi kehidupan berbangsa dan
bernegara kita saat ini sangat memilukan dan memprihatinkan, banyak
terjadi kekacauan, kerusuhan antar kelompok agama, kelompok masyarakat,
antar pelajar, demonstrasi mahasiswa di luar toleransi atau sudah
menjurus anarkisme bahkan kriminalitas. Aspirasi yang mereka bawa dalam
tuntutan demontrasi tidak murni lagi, mudah dihasut oleh orang atau
kelompok yang tidak bertanggungjawab demi kepentingan orang atau
kelompok tersebut, hal itu salah satu sebabnya kurangnya pengetahuan,
pemahaman mereka para generasi muda, atau para pemuda harapan bangsa
terhadap makna Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal Ika, serta
kurangnya pemahaman mereka terhadap nilai-nilai persatuan, kurang
mewarisi semangat perjuangan, pudarnya rasa nasionalisme, maupun rasa
patriotisme serta hilangnya rasa cinta terhadap tanah air, bangsa, dan
Negara.
Apabila kita membuka mata dan hati kita, sesungguhnya kita patut bersyukur, melalui para wakil kita di MPR, kita sudah mendapatkan lebih dari sekedar cukup informasi yang sebenarnya kita inginkan dengan format yang lebih ideal, dan kreatif. Dimana hal tsb benar-benar merupakan terobosan dan antipasi dari wakil rakyat di MPR.
Semua fenomena negatif yang selama ini kita semua lihat dan rasakan harus diakhiri dengan membangkitkan semangat, pengetahuan kita mengenai pentingnya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara sebab dengan adanya sosialisasi dari MPR RI kita mendapat pengetahuan sebagai bekal kedepan dalam mendampingi dan mengisi kemerdekaan serta mempertahankan NKRI ini.
Revitalisasi, reaktualisasi dan transformasi nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa ; UUD Negara Republik Indonesia Th. 1945 sebagai landasan kostitusional dalam bernegara ; NKRI sebagai konsensus yang harus dijaga keutuhannya ; Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, harus senantiasa kita lakukan meskipun kita memiliki berbagai perbedaan).
Bung Karno pernah menyatakan, arus sejarah memperlihatkan dengan nyata
bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita. ”Jika mereka
tidak memilikinya atau jika konsepsi dan cita-cita menjadi kabur dan
usang, bangsa itu berada dalam keadaan yang berbahaya,”
Maka melalui reformating dan refressing 4 pilar tersebut kita diingatkan dan ditumbuhkan tentang cita-cita luhur para pendahulu kita, tentang konsepsi pendirian negara kita, bahwa kita adalah bangsa yang besar dengan berbagai perbedaan, keberagaman yang harus disyukuri dan diikat dengan nilai-nilai 4 pilar yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita.
Akhirnya, semoga juga partai politik lebih bisa berperan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan ini, sehingga terdapat sinergi dalm kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentunya dengan mengesampingkan perannya yang terkesan selama ini hanya sibuk dengan orientasi kekuasaan, pragmatis, oportunis.
Sumber : MPR RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar